Berkomunikasi dgn Anak tidak lepas dari memperhatikan makna bahasa
-
Bahasa datang begitu alamiah bagi kita, sehingga kita mudah lupa bahwa betapa aneh dan ajiabnya karunia ini (Steven Pinker)
-
Anak usia dini sampai pada saat akan masuk usia sekolahà 13.000 kata (Steven Pinker)
-
Selain dengan bahasa verbal, anak prasekolah juga berkomunikasi dengan bahasa non verbal melalui reaksi dari emosi seperti menangis, mengoceh, atau melakukan perilaku “khusus”
Perkembangan Bahasa Selama Usia Prasekolah
-
Perkembangan Bahasa memuncak selama usia prasekolah
-
Kata-kata baru diperoleh dengan mengagumkan à didorong perkembangan otak yang pesat
-
Para anak prasekolah belajar memahami dunia sekitarnya melalui pengamatan dan interaksi sosial
-
Bahasa bagi anak prasekolahà sebagai alat komunikasi dan alat bantu untuk belajar mempraktekkan keterampilan sosial, seperti :
-
Bergantian bicara
-
Mendengarkan (aktif) dan menerima (pasif)
-
Menilai akibat atau hasil kata-kata yang diucapkan terhadap orang lain
-
Komponen-komponen dalam berbahasa yaitu :
-
Phonology ,menggambarkan sistem bunyi pada bahasa. Phonems merupakan unit bunyi yang membentuk kata
-
Semantik mempelajari arti dari kata-kata dan kalimat
-
Grammar menggambarkan struktur bahasa, sintaks (serangkaian aturan grammar yang mengarahkan bagaimana kata-kata dapat terbentuk menjadi kalimat), morfem (unit bahasa terkecil yang mengandung arti)
-
Pragmatik yaitu terdiri dari aturan bagaimana berbahasa yang tepat dalam konteks sosial (misal kita menggunakan bahasa yang simpel bila berbicara dengan anak-anak)
Modal Pendidik dalam Berkomunikasi
-
Contohkan sikap mendengarkan dengan baik
-
Penerimaan Diri Apa adanya pada anakà empati
-
Kejujuran—Keterbukaan
-
Ekspresi disesuaikanà eye contact
-
Bahasa Tubuh
-
Mendengarkan secara aktifà tanya bila tdk jelas
Teknik Umum Komunikasi Pendidik Prasekolah
-
Mempelajari tanda bahaya (kondisi fisik dan psikologisnya)
-
Contohkan sikap dan memperhatikan anak bila mereka sedang bicaraà berdiri sama dan sentuh bahunya
-
Bahasa sederhana dan menggunakan contoh
-
Gunakan media untuk menggali perasaan anak.
-
Merefleksikan apa yang diucapkanàpenegasan
-
Jangan lupa memberi penguat (kata-kata atau pelukan) bila anak berhasil melakukan sesuatu
Beberapa Contoh Aplikasi Mendorong Anak untuk Berkomunikasi yang Tepat
-
Anak yang selalu menangis atau “berulah” bila menginginkan sesuatu” atau anak yang jengkel
-
Gunakan kata-kata, seperti “ minta …..
-
Ibu senang kamu berhenti menangis, ayo tarik nafas, dan katakan apa yang kamu rasakan
-
Anak yang berkelahi—rebutan mainan
-
Ayo, tidak bertengkar, “mainlah bersama-sama dan bergantian, caranya……..ini pasti akan lebih mengasyikkan untuk kalian berdua
-
Mengajarkan perilaku yang tepat
-
Beres-beres mainanà anak yang hebat, bila habis bermain akan membereskan mainan…hayo ibu bantu..caranya…..(perilaku yang akan dilakukan di “operasionalkan)
-
Menghadapi anak yang tidak mendengar karena sibuk
-
Beti, ibu tahu kamu asyik, namun ibu ingin bicara sebentar
-
Sikapi stimulusnya
-
Menyela pembicaraan
-
Katakan, “ ibu akan mendengar adek bila ibu selesai bicara, tunggu sebentar..” (selesaikan kalimat akhir, lalu beralih kepadanya…)
-
Jangan lupa kasih penguat (terima kasih sudah menunggu)
-
Berkata kasar/tidak sopan
-
Kata itu tidak baik, kamu bisa mengganti dengan kata…….. (coba ulangi lagi—pastikan bahwa anak bisa mengucapkan kata tersebut)
-
Sering melempar mainan
-
Mainan itu untuk dimainkan
-
Mainan itu akan senang sehingga tidak mudah rusak, bila kamu bisa main dengan baik
-
Kamu boleh melempar dengan bola
-
Anak yang selalu bergerak
-
Tangan dan kaki selalu membantu kita, kitapun bisa menolongnya untuk beristirahat dengan cara………
-
Anak yang selalu mengejek
-
Bicaralah dengan kata-kata yang baik
-
Bicaralah dengan kata-kata yang membuat ibu / temanmu tersenyum
-
Anak yang sering memukul/menendang
-
Tangan dan kaki itu berguna untuk…….. dan kamu boleh menendang/memukul kepada bola atau balon
-
Anak yang sering berteriak
-
Ibu/Bapak lebih senang kalo kamu bisa bicara perlahan
PERHATIAN!!! Aplikasi Mendorong Anak untuk Berkomunikasi yang Tepat
-
Bila anak berkata tidak sopan atau kasar :
-
Jangan tertawa (walau lucu)
-
Jangan bereaksi berlebihan
-
Jelaskan bahwa kata-kata itu tidak membuat Anda tersenyumà ajarkan kata-kata yang tepat
-
Jaga kata-kata dan sikap Anda sebagai pendidik, ini bisa ditiru
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar